Senin, 27 Mei 2019

SMK BISA HEBAT


mencetak lulusan siap kerja dan kompeten sepertinya begitu jauh dengan kenyataan yang ada. Adanya permasalahan yang dihadapi diantaranya adalah masih terdapat kesenjangan kompetensi lulusan SMK dengan kebutuhan rill DU/DI, keadaan ini dapat diindikasikan dengan rendahnya daya serap tenaga kerja lulusan SMK oleh DU/DI. Ditambah lagi dengan carut marutnya rekrutmen tenaga pengajar /kepala sekolah dll yang penuh dengan aroma kkn dan sangat kompleks untuk melakukan restorasi dalam dunia pendidikan

Saya membayangkan SMK ini menjadi sekolah yang bebasis bisnis.dimana masing-masing jurusan mempunyai UNIT PRODUKSI JURUSAN (UPJ) yang pengelolaannya serta operasionalnya bersentuhan langsung dengan kegiatan ekonomi masyarakat untuk mewujudkan itu diperlukan modal besar dan dukungan dari pemda dan dinas dinas terkait baik dukungan sarana dan prasana maupun modal kegiatan kewirausahaan, SMK yang berbasis bisnis ini banyak menguntungkan berbagai pihak.baik dari pihak pemda ,sekolah maupun siswa dan siswi itu sendiri sehingga output dari SMK atau SMU bisa langsung bekerja atau berwirausaha.,salah satu contoh kecil saja adanya dukungan kebijakan dari pemda setempat untuk mewajibkan setiap kendaraan dinas melakukan service dan pemeliharaan di SMK .begitu juga dengan kegiatan proyek pembangunan dan lain sebagainya. dari kebijakan itu berbagai keuntugan didapat baik bagi pemda sendiri maupun tenaga pengajar terutama bagi siswa maupun siswi yang bisa terjun langsung dalam kegiatan kewirausahaan sehingga mereka tidak canggung lagi menghadapi kompetisi di dunia kerja

Adanya program pemerintah jokowi dengan kartu prakerja yang akan diberikan kepada siswa/siswi smk atau smu serta perguruan tinggi yang sedang mencari kerja dan akan diberi pelatihan gratis atau dana insentif selama 6 sampai 12 bulan.saya kurang setuju. seharusnya program kartu prakerja tersebut di berdayakan pada  saat siswa masih sekolah dengan memberdayakan kegiatan kewirausahaan di upj masing masing jurusan sehingga out put dari SMK atau SMU sudah siap dan langsung terjun ke dunia  kerja tanpa harus menunggu sampai mereka selesai menempuh pendidikannya.

Di era teknologi dan informasi ini, persaingan dunia usaha menjadi semakin ketat. Siapa yang mengikuti dan memanfaatkan perkembangan zaman akan semakin sukses, sedangkan yang diam saja akan semakin tertinggal jauh. Tidak bisa dipungkiri, kreativitas menjadi sebuah pembeda antara individu-satu dengan yang lainnya.

Rasanya sulit membayangkan jika seseorang masih mengandalkan ijazahnya untuk mencari kerja ditengah lapangan kerja yang semakin sempit. walaupun lapangan kerja semakin berkurang, namun peluang berwirausaha semakin berlimpah ruah. Kenapa hal ini bisa terjadi? Karena zaman ini berpihak pada kreativitas, dimana setiap orang berlomba-lomba untuk menghasilkan sebuah ide, produk dan jasa yang inovatif agar dapat bersaing di dunia usaha.

Berwirausaha adalah jawaban yang paling tepat untuk menjawab permasalahan seputar tenaga kerja. Selain dapat menciptakan lapangan kerja baru, berwirausaha juga dapat meningkatkan pundi-pundi pendapatan dengan potensi yang tidak terbatas. Oleh karena itu, semakin banyak seminar-seminar dan himbauan yang mengajak masyarakat khususnya generasi muda lebih khususnya lagi yakni siswa SMK/SMU untuk mulai berwirausaha

Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporan bulan Agustus 2011, menyatakan jumlah angkatan kerja pada Agustus 2011 mencapai 117,4 juta orang , dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Agustus 2011 mencapai 6,56 % atau 7,70 juta, dimana sebanyak 3,07 juta adalah lulusan SLTA dan SMK. Dengan perbandingan jumlah antara SMA dan SMK di Indonesia 51 : 49 dapat diartikan bahwa jumlah TPT untuk lulusan SMA kurang lebih mencapai 1,56 juta dan jumlah TPT untuk lulusan SMK 1,51 juta.

Hal ini juga menjadi sorotan Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Joko Sutrisno bahwa “Di SMK wajib dilaksanakan latih dagang untuk siswa. Pokoknya, semua program keahlian harus sampai pada mata rantai menjual dan mengembangkan. Ini mengajarkan kewirausahaan yang nyata kepada siswa,” (Djoko, 26/1, Kompas.com).

Bekal kemampuan berwirausaha akan membuat lulusan SMK yang tidak terserap dunia kerja bisa mandiri. Menurut Badan Statistik Indonesia (BPS) terakhir pada januari 2012 jumlah wirausaha di Indonesia hanya mencapai angka 1,56 persen dari jumlah penduduk di Indonesia. Tentu prosentase itu terpaut jarak yang jauh dengan negara negara berkembang lain. Padahal, idealnya suatu negara berkembang paling tidak harus memiliki 2% wirausaha dari total penduduk.

Pentingnya implementasi pendidikan kewirausahaan pada setiap mata pelajaran di SMK akan membuat pola pikir siswa akan menjadi lebih terbuka. Pendidikan tingkat menengah, khususnya SMK memiliki karakter yang unik dalam menghasilkan lulusan yang siap kerja. Sesunguhnya potensi lulusan SMK bukan hanya siap kerja, namun memiliki peluang besar ikut mengembangkan ekonomi melalui kewirausahaan. Siswa SMK yang sedang menempuh pendidikan harus dipersiapkan tidak hanya untuk mengisi peluang kerja sebagai pekerja pada dunia usaha dan industri, akan tetapi juga upaya pendidikan yang memberikan lulusan SMK memiliki jiwa dan perilaku atau karakteristik kewirausahaan.

Menjadi wirausaha adalah pekerjaan yang sangat mandiri. Seorang wirausaha akan mendapatkan manfaat mandiri finansial. Hal ini disebabkan oleh keleluasaan seorang wirausaha mengatur kebijakan dan regulasi finansialnya sendiri. Hal lain yang menjadi manfaat berwirausaha adalah terbangunnya semangat kompetisi pada diri wirausaha tersebut. Dalam berwirausaha, salah satu tantangan yang harus dihadapi salah satunya adalah persaingan dalam menjual produk. Oleh karena itu, tanpa disadari para wirausaha akan mempunyai semangat kompetisi tinggi dalam melakukan pekerjaannya.

Adanya karya konkrit menandai sebuah awal yang bagus untuk pergerakan SMK. Inovasi - inovasi yang telah tercipta diharapkan dapat menjadi penyulut semangat bagi siswa-siswa SMK yang lain agar dapat berinovasi lebih jauh dalam berbagai wujud. Oleh karena itu, wirausaha adalah solusi terbaik untuk anak SMK dalam bersaing di dunia kerja.

Bagaimana dengan bapak menteri dan pak Jokowi? Apakah harapan kami dan seluruh Siswa SMK/SMU diseluruh Indonesia ini bisa diwujudkan atau hanya sekedar janji janji saja

Rabu, 01 Mei 2019

JADWAL IMSHAKIYAH DAERAH SAPE BIMA DOMPU DAN SEKITARNYA

DOWNLOAD SOAL GAMTEK KLS XI SMTR GANJIL

DOWNLOAD SOAL GAMTEK KLS X SMTR GANJIL

ARTIKEL LAIN

->